Minggu, 29 Juni 2014

Analyzing raw and not raw words a WEB

Dairy farms in Bangka Botanical Garden, Louth, Babylon. 

KOMPAS.com – Berkunjung ke Bangka Botanical Garden, seperti masuk ke perpustakaan sapi. Di tempat ini, pengunjung biasanya diajak melongok ke sebuah peternakan sapi. Ada sekitar 420 sapi yang akan menyambut.
Jenis sapi pun sangat beragam, tak hanya sapi lokal, tetapi juga sapi-sapi “bule”. Jadi, jika Anda terbiasa melihat sapi lokal, bersiap kaget melihat ukuran-ukuran sapi yang sangat besar di tempat ini. Sapi yang diternakan adalah jenis sapi perah maupun sapi potong.
Sebut saja mulai jenis Fristien Holstein, Limousine, Simental, Black Angus, dan sapi Bali. Beberapa pengunjung pun tak segan untuk menyentuh dan menyapa sapi-sapi ini. Tetapi jangan harap sapi-sapi jinak ini akan balas menyapa. Paling-paling hanya terdengar lenguh sapi.

Sebelum mampir di area peternakan sapi, pengunjung biasanya diarahkan ke sebuah rumah panggung yang merupakan rumah adat Bangka. Di tempat ini, pengunjung disuguhkan susu segar, hasil perahan dari sapi-sapi di peternakan itu.
Dalam sehari, sapi-sapi perah bisa menghasilkan hingga 250 liter susu. Serunya, pengunjung juga bisa belajar memerah susu sapi. Kegiatan memerah susu ini ada di jam tujuh pagi dan jam empat sore.
Uniknya, pihak Bangka Botanical Garden mendistribusikan susu segar ini secara gratis untuk murid-murid di TK dan SD yang ada di Pangkalpinang. Selain susu dan daging potong, hampir semua bagian dari sapi-sapi tersebut dapat dimanfaatkan. Bahkan air seni dan kotoran sapi itu sendiri. Tempat ini memang menerapkan konsep zerowaste atau limbah yang dimanfaatkan kembali.
Air seni sapi digunakan untuk kolam ikan nila yang terdapat di Bangka Botanical Garden. Reaksi dari air seni ini mampu menciptakan ekosistem baru seperti lumut, kutu air, jentik, hingga zooplankton, yang menjadi makanan alami ikan.
Sedangkan kotoran sapi diolah menjadi pupuk dan dimanfaatkan sebagai biogas. Pupuk digunakan untuk area kebun di Bangka Botanical Garden, salah satunya untuk rumput gajah yang merupakan makanan sapi. Jadi, seperti sebuah lingkaran kehidupan yang tak putus.

Web sources to be analyzed: 
http://travel.kompas.com/read/2012/11/04/14474951/Menikmati.Susu.Segar.di.Bangka.Botanical.Garden

Words of raw and not raw in the writing of the above include:
Standard
Not Raw
Melihat
Melongok
Terkejut
Kaget
Datang
Mampir
Satu Hari
Sehari
Kebun
Kebon

Word - the word raw and not raw Another example are:
Standard
Not Raw
Aktif
Aktip, aktive2
Alquran
Al-Quran, Al-Qur'an
Amfibi
Amphibi
Analisis
Analisa
Apotek
Apotik
Asas
Azas
Asasi
Azasi
Atlet
Atlit
Atmosfer
Atmosfir
Azan
Adzan
Cabai
Cabe, Cabay
Daftar
Daptar
Dekret
Dekrit
Detail
Detil
Doa
Do’a
Efektif
Efektip, Efektive, Epektip, Epektif
Efektivitas
Efektifitas
Eksem
Eksim, Exim
Ekstrem
Ekstrim, Extrim
Elite
Elit
E-mail
Email
Faksimile
Faksimili
Februari
Pebruari, February
Foto
Photo
Fotokopi
Foto copy, Photo copy
Hakikat
Hakekat
Hipotesis
Hipotesa
Ijazah
Ijasah, Izajah
Izin
Ijin
Jadwal
Jadual
Jumat
Jum’at
Karena
Karna
karisma
Kharisma
Karismatik
Kharismatik
Kategori
Katagori
Khotbah
Khutbah
Komplet
Komplit, Kumplit
Konkret
Kongkret, Kongkrit,Konkrit
Kreatif
Kreatip, Kreative
Kredit
Kridit
Kualitas
Kwalitas, Kwalitet
Lembap
Lembab
Lubang
Lobang
Maaf
Ma’af
Makhluk
Mahluk
Negeri
Negri
Provinsi
Propinsi


source :
http://anjuntadibgt40.blogspot.com/2012/11/peternakan-sapi-di-bangka-botanical_6638.html

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar